Ekspor CPO Indonesia ke Arab Tidak Besar



img
Indonesia adalah salah satu negara penyuplai minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) terbesar ke Arab Saudi. Tapi ekspor CPO ke negara tersebut tidak besar.  Mengutip data Data Badan Pusat Statistik (BPS), Arab Saudi bukanlah salah satu negara terbesar pengimpor CPO asal Indonesia. Sehingga kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud tidak akan berdampak signifikan terhadap kinerja ekspor sawit Indonesia.
"Kalau untuk ekspor, Arab Saudi bukan tujuan ekspor minyak kami. Selama ini pemerintah lebih banyak ekspor ke Arab itu di jamaah haji, makanan dan minuman, kalau untuk minyak enggak," ungkap Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Rusman Heriawan saat ditemui di kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, dikutip kumparan.com.
Berdasarkan data BPS, pasar terbesar CPO asal Indonesia masih didominasi India dengan 5,7 juta ton nilainya US$ 3,2 juta atau setara Rp 42,5 miliar. Sedangkan tempat kedua diduduki China dengan 3,6 juta ton nilainya US$ 2 juta atau setara Rp 26,6 miliar. "Kami ekspor paling banyak ke Timur Tengah, selain Arab, yaitu Iran. Kalau Arab memang enggak banyak," jelasnya.
Arab Saudi merupakan salah satu mitra dagang potensial Indonesia di kawasan Timur Tengah. Berdasarkan data BPS, nilai total perdagangan nonmigas Indonesia-Arab Saudi periode 2011-2015 memperlihatkan pertumbuhan positif sebesar 3,89 persen per tahun.
Rata-rata nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi pada periode 2011-2015 tercatat sebesar US$  1,83 miliar per tahun. Sementara itu, rata-rata nilai impor nonmigas Indonesia dari Arab Saudi tercatat sebesar US$ 921,23 juta per tahun pada periode yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rendemen Minyak Kelapa Sawit yang dihasilkan oleh Pabrik Sawit

Kamus kamus di Perkebunan Kelapa Sawit

RENDEMEN (OER=Oil Extraction Rate) Tanggung Jawab Siapa? Estate atau Pabrik?