KEDEPAN SAWIT INGIN JADI SOLUSI

INFO SAWIT, JAKARTA -Dikatakan mantan Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit, Bayu Krisnamurthi, dirinya sangat berharap semua pihak berani membahas masalah kebakaran hutan dan lahan ini. “Dari total luas lahan gambut yang ada apakah semua tidak bisa dikelola? Memang ada lahan gambut yang terlalu berbahaya jika dibudidayakan. Sebetulnya seberapa luas lahan gambut yang secara ekoligis bisa dibudidayakan?” tanya Bayu kepada InfoSAWIT, saat masih menjabat Dirut BPDP-KS.
Lantaran jika merujuk data, dari total lahan gambut seluas 14,9 juta ha, lahan gambut untuk budidaya sekitar 1,5 juta ha, --walaupun jumlah luasan itu perlu dicari keabsahannya-- andaikan menggunakan data tersebut maka lahan gambut yang dibudidayakan hanya sekitar 3% dari total lahan kelapa sawit nasional yang luasnya 11,4 juta ha. “Apakah kemudian dengan adanya kejadian kebakaran lahan tersebut lantas perkebunan kelapa sawit yang harus menanggung?” katanya.
Jika merujuk data dari Center for International Forestry Research (CIFOR), kebakaran di konsesi kelapa sawit dengan status lahan APL 11% dan kelapa sawit di kawasan hutan 5%, Global Forest Watch (GFW) mencatat kebakaran di lahan konsesi sawit 10%, sementara diluar konsesi 60%.
Sementara World Resources Institute (WRI) menghitung hanya 7% kebakaran lahan di konsesi sawit, GAPKI mencatat sekitar 13,1% lahan sawit yang terbakar. Jadi jika dirata-ratakan dibanding total lahan sawit yang ada, maka hanya sekitar 2% lahan sawit yang terbakar. “Pertanyaan lanjutannya adalah berapa persentase terjadinya kebakaran di lokasi lahan yang sama, sebab akan sangat merugikan jika lahan sawit dibakar secara berulang. Sebab itu kedepan kami ingin menjadi solusi,” tandas Bayu.
Komentar
Posting Komentar