MENGHITUNG MANFAAT PEMADATAN TANAH GAMBUT

INFO SAWIT, JAKARTA -Beberapa pendapat tentang pemadatan atau kompaksi tanah gambut - yang sudah menjadi SOP perkebunan sawit di Sarawak Malaysia - dan pengelolaan airtanah (Water Table Management) dalam kaitannya dengan produksi sawit dan pencegahan kebakaran tanah gambut telah banyak ditulis orang dalam beberapa laporannya.
Kompaksi dengan alat berat menyebabkan BD (bulk density) tanah gambut naik dari sekitar 0.1 gr/cc menjadi 0.2 gr/cc, porositas tanah menurun. Kenaikan BD mengakibatkan penurunan tanah seketika setelah pemadatan.
Sebagai contoh untuk ketebalan tanah 1 m, semula BD 0.1 g/cc maka untuk satu luasan 1 m2, awalnya bobot kering tanah 0.1 gr/cm3 x 1 m3 = 0.1 x 106 gr = 100 kg. Setelah pemadatan BD menjadi 0.2 g/cc beratnya per 1 m kedalaman tanah menjadi 200 kg. Atau dengan kata lain volumenya berkurang separuhnya atau ketebalannya berkurang dari 1 m jadi 0.5 m. Dengan kata lain terjadi penurunan tanah (subsiden) sebesar 0.5 m.
Jadi jika sebelum kompaksi laju penurunan tanah pada tahun itu sebesar 5 cm/tahun, maka setelah kompaksi pada tahun itu menjadi 0.5 m atau 50 cm pada tahun itu. Dengan kata lain subsidennya dipercepat. Dalam kondisi tanpa kompaksi subsiden 50 cm akan terjadi dalam jangka waktu sekitar 10-15 tahun, tetapi dengan kompaksi akan dicapai dalam 1 tahun. Bagaimana besarnya subsiden setelah kompaksi?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju subsiden (cm/th) tidak berbentuk garis lurus-linier, tetapi berbentuk garis-lengkung dengan persamaan logaritmik negatif. Artinya laju subsiden setiap tahun (cm/tahun) akan menurun nilainya. Hal ini dapat diterangkan dengan terjadinya proses pematangan tanah yang disertai dengan bertambahnya nilai BD tanah.
Jika kita punya persamaan laju subsiden dalam kondisi tanah tidak dikompaksi, maka setelah kompaksi subsidence akan akan naik dengan seketika, dan setelah itu akan mengikuti persamaan sebelumnya.
Komentar
Posting Komentar