SAWIT SELAMATKAN HUTAN DI DUNIA

Kebutuhan konsumsi masyarakat global yang masih tinggi, memberikan indikasi positif terhadap kebutuhan perluasan perkebunan kelapa sawit di dunia, termasuk Indonesia. Lantaran kebutuhan pasokan pasar yang cukup besar, maka produksi CPO berkelanjutan sangat dibutuhkan, untuk memenuhi kebutuhan minyak nabati di dunia.
Tulis InfoSAWIT, dengan kebutuhan minyak nabati dunia yang setiap tahunnya meningkat sekitar 5-11%, maka kebutuhan minyak nabati hanya mampu disuplai dari pasokan CPO. Pasalnya, keberadaan CPO memiliki keunggulan utama akan produktivitasnya yang jauh lebih tinggi dari minyak nabati lainnya, seperti minyak kedelai dan repeseed.
Lantaran produktivitas minyak sawit yang paling tinggi, maka kebutuhan konsumsi minyak nabati dunia, akan mampu dipasok setiap tahunnya. Sebab itu, kebutuhan perluasan lahan untuk digarap sebagai perkebunan kelapa sawit sangat dibutuhkan guna menyuplai kebutuhan konsumsi global dan domestik.
Sebagai perbandingan, setiap 1 hektar lahan kebun sawit akan menghasilkan CPO sebesar 4-6 ton per tahunnya. Sebaliknya, bila lahan kebun kacang kedelai dibuka, maka setiap 1 hektarnya, hanya menghasilkan 2-4 ton per tahun. Artinya kebutuhan lahan perkebunan minyak sawit hanya 50% dibandingkan minyak kedelai, demikian pula bila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
Sebab itu, Pemerintah Indonesia harus ikut memikul tanggung jawab akan produksi CPO bagi kebutuhan konsumsi minyak nabati dunia. Jika konsumsi dunia mampu terpenuhi dari pasokan CPO, maka Indonesia secara langsung ikut serta menyelamatkan banyak hutan di seluruh dunia. Bukan hanya Indonesia, namun hutan-hutan di negara-negara lainnya akan ikut terselamatkan.
Sangat penting bagi Indonesia memainkan peranan penting bagi sosial dan lingkungan di dunia. Dengan menjaga keberlangsungan perluasan perkebunan kelapa sawit nasional, maka secara langsung, Indonesia memimpin gerakan penyelamatan hutan-hutan yang ada di belahan dunia, demi menjaga terjadinya pemanasan global.
Komentar
Posting Komentar